Novel Gautama Byakta : Sang Musisi
Diantara banyaknya prosa, hanya kamu yang aku tuliskan dengan indah, senyuman yang membuat diriku seakan mabuk kepayang ketika melihat dirimu kekasihku. Dan diantara banyaknya suara yang menyanyikan sebuah lagu, hanya suaramu lah yang menyentuh kalbu.
Bagaimana ketidak tahun tentang dirimu tentang melodi ketika keputusan mu untuk memasuki dunia musik, menikmati alunan nada yang indah dan penuh makna.
Gautama Byakta
****
Gautama Bykata, seorang pria yang berkecimpung dengan dunia musik. Baginya musik adalah dunia miliknya, setelah kepergian kedua orang tuanya Gautama hanya menjalankan kehidupannya dengan keheningan yang ada. Ketika malam menyentuh rasa yang paling terdalam, bait-bait tulisan yang kerap dirinya dijadikan sebagai lagu miliknya. Mungkin saja dunia percintaan terasa begitu menyenangkan, hanya saja ia enggan untuk jatuh cinta. Ketika rasa cinta yang ia berikan hanya dibalas dengan rasa kebohongan.
"Gau, kamu sudah membalas pesan yang dikirimkan oleh mas Ibas?" Tanya perempuan yang berambut pendek itu pada Gautama.
"Sudah" Ucap Gautama pada perempuan itu, dia Linza Gantari yang kerap di panggil Tari, seorang perempuan yang menyukai hal-hal klasik termasuk gaya berpakaian dan rambut nya. Tari, kerap berada di samping Gautama, kemanapun Gautama pergi maka Tari akan berada di sampingnya, tak ayal itulah yang membuat tidak ada satupun perempuan yang mendekati Gautama, karena mereka berfikir bahwa pria yang menjadi idaman perempuan itu sudah memiliki kekasih.
""Tari, bisakah kamu tidak selalu mengikuti kemanapun saya melangkah?" Tanya Gautama pada Tari yang berada dihadapannya sa'at ini
"Tidak, aku akan melindungi mu sesuai janjiku pada mas Ibas"
"Ibas, katakan pada kakamu itu. Bahwa saya akan tetap melunasi hutang kedua orang tua saya, tanpa harus kamu mengawasi setiap pergerakan saya, saya tidak akan lari Tari" Ucap Gautama, setelah mengatakan hal itu pada Tari, dia bergegas melenggang pergi meninggalkan Tari yang tengah terpaku mendengarkan ucapan dari pria itu. Tari hanya berfikir bahwa dirinya benar-benar tulus untuk melindungi Gautama, hanya saja disalah artikan oleh sang pria.
Perjalanan tak tentu arah, pria itu memilih menikmati perjalanan yang ia lakukan entah kemana takdir akan membawanya yang terpenting baginya sa'at ini dia ingin menikmati keheningan yang ada tanpa seseorang yang selalu mengikuti dirinya kemanapun ia pergi. Peristiwa yang merenggut nyawa kedua orang tuanya hingga dirinya yang harus menghadapi persoalan hutang yang ditinggalkan orang tuanya, dia bisa saja kembali pada pak Tua, dan memintanya untuk melunasi semua hutang anak dan menantunya. Hanya saja rasa gengsi yang amat tinggi yang dimiliki Gautama pada pak Tua, dia hanya ingin membuktikan bahwa dirinya mampu untuk menghadapi ketetapan dari sang pencipta. Langkahnya semakin tak tentu arah, hingga samar-samar suara alunan musik di salah satu kafe yang masih terlihat ramai oleh para pengunjung. Sa'at Gautama memasuki kafe tersebut, dirinya meminta izin pada band yang sedang tampil untuk menghibur pengunjung kafe, dia ingin mempersembahkan satu lagu. Setelah mendapatkan persetujuan dia mengambil alih mikrofon yang berada dalam genggaman tangan sang penyanyi kafe.
"Selamat malam" sapanya pada para pengunjung kafe
"Malam" seru para pengunjung
"Sa'at ini, saya ingin memberikan sebuah lagu untuk kalian yang sedang ingin bernostalgia dengan kenangan yang sudah tercipta, Paint my love dari Michael Learn To Rock, selamat menikmati...." Ucapnya menghakiri kalimatnya,
From my youngest years
Till this moment here
I've never seen
Such a lovely queen
From the skies above
To the deepest love
I've never felt
Crazy like this before
Paint my love
You should paint my love
It's the picture of a thousand sunsets
It's the freedom of a thousand doves
Baby, you should paint my love
Been around the world
Then I met you, girl
It's like coming home
To a place I've known
Paint my love
You should paint my love
It's the picture of a thousand sunsets
It's the freedom of a thousand doves
Baby, you should paint my love
Since you came into my life
The days before all fade to black and white
Since you came into my life
Everything has changed
Paint my love
You should paint my love
It's the picture of a thousand sunsets
It's the freedom of a thousand doves
Baby, you should paint my love
Paint my love
You should paint my love
It's the picture of a thousand sunsets
It's the freedom of a thousand doves
Baby, you should paint my love
Bait demi bait yang Gautama nyanyikan, suara riuh yang tercipta menjadi hening ketika Gautama menyanyikan lagu Paint my love di bait pertamanya, semua pengunjung menikmati suara yang terdengar begitu menenangkan dan penuh penghayatan. Riuh tepuk tangan dari pengunjung kafe di akhir nyanyian Gautama, sorak sorai gembira dari mereka yang meminta Gautama untuk membawakan satu lagu lagi kembali dari berbagai perimantaan lagu favorit mereka, hanya saja Gautama tidak terlalu memperdulikan permintaan itu. Dirinya lebih memilih untuk turun dari atas panggung live music dan melanjutkan kembali perjalanannya, sebelum melangkahkan kakinya dia mengucapkan terimakasih pada mereka yang mengizinkan dirinya untuk membawakan satu lagu.
Di malam yang semakin larut, sa'at ini perasaan yang Gautama rasakan benar-benar tenang, tidak ada lagi perasaan yang sedari tadi membuatnya menjadi gundah gulana. Arah yang ia tuju sa'at ini adalah tempat tinggal miliknya, seraya bersenandung kecil dirinya dikejutkan dengan tepukan bahu dari arah belakang tubuhnya. Rupa-rupanya seorang gadis dengan raut wajah cemasnya, entah apa yang terjadi padanya.
"Bisa saya minta tolong?" Pintanya pada Gautama, yang mendapatkan respon diam dari Gautama
"Untuk mematikan lampu toko milik saya" ucapnya seraya menunjuk toko yang baru saja Gautama lewati, tanpa sepatah kata apapun, Gautama melangkahkan kakinya menuju toko yang ditunjukkan oleh gadis itu. Sa'at memasuki area dalam toko Gautama sempat terpukau dengan berbagai jenis bunga yang terjual di toko itu, terlihat masih segar. Setelah mengingat tujuan awal untuk membantu gadis itu, lekas Gautama mematikan saklar lampu yang ternyata cukup tinggi sekali untuk menjangkaunya, beruntungnya Gautama adalah sosok pria yang cukup tinggi. Setelah selesai Gautama melangkahkan kakinya menuju arah luar toko, terlihat gadis itu yang tersenyum ke arahnya seraya berkata
"Terimakasih"
"Sama-sama"
Sa'at ingin melanjutkan kembali perjalanannya, langkah Gautama terhenti seketika sa'at suara gadis itu kembali terdengar
"Tunggu" ucapnya lalu masuk ke dalam area toko. Setelah menunggu beberapa menit gadis itu berjalan ke arah Gautama seraya menyerahkan setangkai bunga mawar berwarna pink
"Ini, ambillah. Sebagai tanda ucapan terimakasih saya padamu"
Tak mendapatkan respon apapun dari Gautama, gadis itu menarik pergelangan tangan Gautama dan menyerahkan setangkai bunga mawar pada genggaman tangannya, lantas gadis itu berbalik badan seraya pergi meninggalkan Gautama yang masih terpaku dengan kejadian yang terjadi.
🎶🎶🎶🎶
Paint My Love diliris pada Tahun 1996. Lagu ini dari album mereka "Nothing To Lose" dan merupakan maha karya yang diciptakan oleh Mikkel Lentz, Soren Madsen, Jascha Richter, dan Kare Wanscher.
Lagu ini mengisahkan tentang seorang pria yang dibuat jatuh cinta sama seorang gadis, yang seolah perasaan itu membuat hidupnya semakin berwarna.
🎵 Sumber: Dari berbagai media internet.
G a u t a m a B y a k t a
Belum ada Komentar untuk "Novel Gautama Byakta : Sang Musisi"
Posting Komentar